Wisata Rohani Yogyakarta, 22 – 24 April 2017 Pendamping
SEKAMI Paroki St.Fransiskus Assisi. Salah satu kegiatan yang berada diluar
pemikiran ku, akan tetapi yang pasti ku bersyukur buat kasih dan karunia Tuhan
Yesus yang memberikan ku kesempatan. Tiada henti-hentinya rahmat Tuhan mengalir
buat ku, apalagi kami berangkat dengan orang yang paling disayangi. Bagi ku ini
adalah hal yang paling tidak kubayangkan sebelumnya.
Hari pertama, kami
berkumpul di gereja untuk nginap bersama-sama sebelum kami berangkat ke bandara.
Dalam aula gereja kami sama-sama bercanda gurau hingga kami tertidur pulas dan
waktu yang dinantipun tiba yaitu kami berangkat ke bandara Internasional Sultan
Hassanuddin Makassar. Pengalaman pertama ku naik pesawat terbang dan
bersama-sama dengan orang yang ku sayangi. Pesawat yang kami gunakan yaitu
maskapai penerbangan yang terbaik di Indonesia yakni Garuda. Perjalanan kami
kurang lebih 1 jam untuk ke Jogja. Kami pun tiba dengan selamat sampai tujuan.
Dan hari pertama yang kami lakukan ketika sampai di bandara Jogja kami naik bus
parawisata yang sangat keren dan pak sopir yang sangat ramah. Dalam bus kami
ada 24 orang dan sempat ku kebingungan
untuk duduk dimana karena tempat duduk yang tidak cukup untuk 24 orang.
Akhirnya ku duduk sebangku berdua dengan kk anto. Kk anto hanya duduk setengah
kursi tersebut dan ku duduk paling nyaman hahahahah.
Trip kami dihari pertama di Jogja yaitu kami pergi candi
Prambanan, sebelum ke Candi kami makan sup khas kota Jogja. Setelah itu,bus
kami mengarah ke dalam candid an hal yang luar biasapun kami sanksikan bersama
yaitu indah dan megahnya candi prambanan tersebut, yang sebelumnya ku melihat
dibalik layar televisi dan buka pelajaran saja. Saat ku di candi prambanan k
uterus memandangi kuasa Tuhan yang luar biasa tersebut disamping ku memandangi
orang yang kusayangi. Terik matahari begitu terasa dikulit ku tapi itu tak
masalah bagi ku karena ku bersama-sama dengannya. Sebelum jalan keluar candi ku
sempat kelelahan dan tak sanggup berjalan hinggah ku raih tangan sosok yang ku
sayangi dan tak kubayangkan ku bisa memegang tangannya. Hal kecil bagi orang
lain tapi bagi ku itu hal yang paling menyenangkan bisa bergandengan dengannya
yang hanya bisa ku bayangkan dalam mimpi ku. Ku tersipu malu dan tetap
menggandeng tangannya, hingga lengannya berkeringat saat itupun ku lepaskan
genggaman ku. Dalam hati ku berkata Tuhan terimakasih karena ku bisa menikmati
kuasa-Mu bersama orang yang ku sayangi. Sesudah kami berkeliling ke candi
Prambanan kami pun bergegas ke Gereja Candi yang jaraknya lumanyan jauh. Di
gereja candi tersebut begitu sacral dan sangat sangat hening. Kami berdoa di
depan candi yang di dalam candi tersebut ada patung Tuhan Yesus. Dan peraturan
tuk berdoa disana yaitu kita membersihkan muka, tangan dan kaki lalu kami bisa
menganjatkan permohanan” kami dan ditutup dengan doa 10 kali salam maria.
Setelah kami mengamati gereja tersebut yang pada saat itu misa dengan
menggunakan bahasa Jawa. Kami pun menunju pantai Parangtritis kami dipandu oleh
pak Nano salah satu pemandu kami dalam bus pariwisata tersebut. Di pantai
Parangtritis sangat indah dan pemandangan yang luar biasa. Ombak yang sangat
deras. Sesudah dari pantai kamipun menuju tempat makan siang yang tidak jauh
dari tempat sebelumnya. Kamipun bersama-sama menikmati pemandangan selagi
menunggu makan siang siap tuk disantap bersama. Trip selanjutnya kami menuju
PT.Kanisius, dimana tempat tersebut adalah tempat dimana semua buku-buku atau
perlengkapan misa tersedia dan diproduksi disana. Kami tiba disana sudah larut
malam tapi kami tetap antusias. Di PT. kanaisus ada beberapa benda rohani yang
ku beli tuk robi, dan mama. Oh ia karena ku duduk berdua dengan kk anto
akhirnya ku duduk di belakang bersama Aldy. Senang sih bisa duduk bareng dia.
Matahari terbit dengan membawa semangat baru, waktu itupun
berganti dan hari kedua kami memulai aktifitas dengan mengikuti misa di gereja
yang berdekatan dengan seminari angin mamiri. Kami semua menggunkan baju batik
seragam pendamping SEKAMI. Kami semua sangat excited dan tiba waktunya kami
sarapan dan memulai langkah kami ditempat yang baru. Tepat yang kami lalui
pertama kali yaitu candi Borobudur. Kesempatan yang luar biasa yang boleh Vero
rasakan yaitu melihat secara langsung candi Borobudur yang termasuk dalam 9
keajaiban dunia. Ku terus terkagum melihat karya Tuhan yang maha megah dan luar
biasa tersebut. Ku terus mengabadikan diri ini sebagai bentuk kenang-kenangan
suatu saat nanti. Selfie, minta difotokan adalah hal yang kulakukan disana, tak
lupa juga foto bersama lelaki yang ku sayangi. Dan tak kusangka diapun
merangkul ku ketika berfoto bersama, hati ini berkata bahwa hal sesederhana itu
telah membuat ku bahagia dan seakan-akan dunia ini hanya milik berdua. Kamipun
bersama-sama naik bus dan duduk bersampingan melanjutkan perjalanan. Bus kami
berhenti dan kami melanjutkan perjalanan dengan mobil kecil tuk sampai pada
tempat tujuan. Yaitu sendangsono, tempat siarah doa yang luar biasa. Vero
berpukau dengan penjual Rosario yang berada disepanjang jalan tersebut. Ku
berfikir andaikan di Makassar ada juga tempat seperti ini. Disana ada patung
bunda Maria dan kamipun memanjatkan permohonan dan disana ada makam Romo-Romo.
Begitu indah dan megah bagunan disana. Tak terasa hujanpun turun dan kamipun
basah diguyur hujan yang deras. Dan hal yang paling tak kuduga kan terjadi, hal
yang selama ini ku khayalkan terjadi, hal yang sederhana tapi membuat ku
bahagia, yaitu bisa bersandar dipundaknya. Hal yang ku sadari bahwa moment ini
pasti tidak adakan terulang lagi. Ku pun berusaha bersandar seakan-akan
kuberikan isyarat bahwa kamulah orang yang tepat buat ku suatu saat nanti, dan
ku kan sandarkan hidup ku pada mu, karena kamulah sandaran terakhirku. Ku kan
terus mencintai mu sebagai bentuk komit ku pada mu. Dan ungkapan ini
kusampaikan lewat hati ku, tak perlu kata-kata yang indah lewat bibir ku, tetap
sikap yang bisa ku berikan. Begitu pula dengan kamu, kamu cuek dengan diam
dalam kata tapi sikap mu dapat kubaca dan memberikan ku isyarat bahwa kamu
mulai respect dengan perasaan ku pada mu. Tuhan semoga hanya dia orang yang ku
cintai dalam hidup ku, agar ku tak salah menemukan arti cinta yang tulus dan
suci. Dalam perjalanan menuju tempat istirahat hati ku seolah-olah berkata
bahwa ku begitu mencintai mu apapun yang engkau lakukan pada ku, hinggah kelak
kamu bukan milik ku tapi ku bersyukur boleh memiliki perasaan ini padamu.
0 Comments