Setiap tahun SEKAMI Paroki St.Fransiskus Assisi Makassar memperingati Hari Anak Misioner Sedunia dan Gereja Katolik merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan atau Epifani.
Minggu, 07 Januari 2024 tepat Hari Anak Misioner ke-181 tahun. SEKAMI bertugas Pelayanan Koor dan setelah perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan makan siang bersama orang tua SEKAMI di Basement. Puji Tuhan para pendamping dan adik-adik diberi kesehatan sehingga dapat mengikuti rangkaian kegiatan SEKAMI.
Tema Hari Anak Misioner Sedunia 2024 yakni “ANAK MISIONER JADILAH PEMBAWA DAMAI” . Anak dan remaja di seluruh dunia belajar untuk menjadi murid-murid Misionaris yang bersama-sama bertumbuh dalam persahabatan dengan Tuhan Yesus dan menjadi pembawa – pembawa damai.
Foto Sekami Paroki St.Fransiskus Assisi bersama Pastor Paroki, P. Leo Paliling Pr.

Berikut ini adalah sejarah singkat Serikat Kepausan Anak Misioner.
Mgr. Charles adalah Uskup Nancy-Perancis. Mgr. Charles memiliki keprihatinan khusus terhadap anak-anak yang menderita, yang haus akan kasih sayang dan pembinaan yang memadai. Beliau selalu memimpikan hidup sebagai misionaris yang mempunyai semangat apostolik untuk menuntun anak-anak kepada Yesus.
Maka beliau pun mulai mengembangkan karya misioner yang
dikhususkan bagi anak-anak dengan berdevosi pada "Kanak-kanak Yesus".
Pada tanggal 19 Mei 1843, dalam sidang Keuskupan, secara resmi didirikan serikat
ini:
+ Nama : "Serikat Kanak-kanak Suci – The
Holy Childhood Association". + Motto : "Anak Menolong Anak – Children
Helping Children". + Semangat Misioner : Doa, Derma, Kurban, dan Kesaksian
(2D2K). + Pelindung : Kanak-kanak Yesus. Pada tanggal 3 mei 1922 Paus Pius XI
mengesahkannya sebagai Serikat Kepausan Anak-Anak Misioner.
Kepekaan hati untuk misi sejagat. Mgr. Charles de Forbin Janson memiliki kepekaan hati terhadap anak-anak diseluruh dunia. Beliau adalah Gembala Pencinta anak-anak yang melarat. Sejak pendidikan dasar di Seminari St. Sulpicius, beliau sudah menaruh cinta terhadap anak-anak dan memperkenalkan Yesus kepada anak-anak. Karya misi memerlukan seseorang yang peka akan kebutuhan sesamanya, hati yang terbuka untuk semua orang.
2. Penghargaan
Terhadap Hak dan Martabat Anak.
Mgr. Charles merasa turut bertanggung jawab atas penderitaan anak-anak di
dunia. Beliau memperjuangkan hak anak-anak untuk memperoleh cinta, perhatian
dan pendidikan selayaknya sebagai Citra Allah. Beliau menghargai potensi,
karunia yang ada pada anak-anak untuk menolong anak-anak lain yang tidak
beruntung. Karya misi membutuhkan seseorang yang sungguh menghargai martabat
manusia dan memberdayakan potensi yang ada pada mereka.
3. Sikap
Solider. Mgr. Charles menaburkan benih iman dan kasih
akan Tuhan Yesus dalam diri anak-anak. Nilai-nilai universal seperti cinta,
kesetiakawanan, doa dan kurban harus sudah ditanamkan dalam diri anak-anak
sejak usia dini. Semangat ini tertera dalam motto Serikat Kanak-kanak Suci
" Children Helping Children. Anak-anak belajar menjadi sahabat Yesus dan
bersahabat dengan semua anak lain di dunia. Karya misi membutuhkan seseorang
yang bersikap solider dan berbelarasa dengan sesama yang menderita.
Sumber :
https://www.parokivianney.org/post/asal-usul-hari-anak-misioner
Situs
Resmi Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia
0 Comments