PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, CABANG-CABANG ILMU PSIKOLINGUISTIK

A.    PENGERTIAN PSIKOLINGUSTIK


Psikologi (psychology) berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche (jiwa), dan logos (ilmu). Secara etimologi, psikologi merupakan ilmu jiwa. Psikolinguistik sendiri merupakan gabungan dari psikologi – 
linguistik.  Menurut Harley (Dardjowidjojo, 2003:7), psikolinguistik merupakan studi tentang proses mental dalam pemakaian bahasa. Slobin (Chaer, 2003:5) mengemukakan bahwa psikolinguistik mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya pada waktu berkomunikasi dan bagaimana kemampuan bahasa diperoleh manusia.
Psikologi mengkaji proses akal atau proses fikiran seseorang dan segala manifestasinya yang mengatur prilakunya itu. Proses akal atau proses fikiran seseorang itu biasanya menggunakan bahasa, karena bahasa merupakan suatu syarat untuk dapat berfikir. Dengan kata lain, bahwa proses akal atau proses fikiran seseorang itu tergantung pada bahasanya; artinya struktur bahasanyalah yang menentukan proses akal atau struktur fikiran seseorang itu (Teori Wilhlm von Humboldt, 1838, dan Sapir-Whorf, 1949); meskipun ada juga yang berpendirian sebaliknya, justru proses akal atau proses fikiran itulah yang menentukan aspek-aaspek kebahasaan seseorang (Teori pertumbuhan kognisi dan Piaget, 1962). Jean Piaget mengatakan bahwa struktur fikiran seseorang dibentuk oleh aksi atau prilaku kanak-kanak dan bukan oleh stuktur bahasa; artinya struktur fikiran mendahului kebolehan-kebolehan (propensities) yang dipakai kemudian untuk brbahasa. Jelaslah bahwa ada kaitan yang sangat erat antara bahasa dengan gejala psikis (kejiwaan) seseorang. Bahasa yang baik, jernih dan santun, menunjukkan kebaikan, kejernihan dan kesantunan jiwa penuturnya. Demikian pula, jiwa seseorang penutur yang kacau, kotor dan kasar biasanya diekspresikan dengan bahasa yang rancu, kotor dan kasar pula.
Dalam bahasa Sunda ada ungkapan “Hade ku omong goreng ku omong”. (baik atau buruknya jiwa seseorang itu tergantung pada baik atau buruknya kata-kata atau bahasa yang digunakannya).Orang yang biasanya bicara kasar, dan kotor, biasanya diidentifikasikan bahwa jiwa penuturnya itu kasar dan kotor. Tepatlah bila dikatakan bahwa bahasa itu merupakan pencerminan jiwa penuturnya. Teori psikologi yang manapun kajiannya tidak dapat melepaskan diri dari bentuk dan fungsi bahasa. Bentuk dan fungsi bahasa serts hakikat bahasa merupakan objek utama setudi bahasa atau linguistik.
Psikolinguistik merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki objek yakni bahasa, gejala jiwa, dan hubungan di antara keduanya. Bahasa yang berproses dalam jiwa manusia yang tercermin dalam gejala jiwa. Bahasa dilihat dari aspek psikologis, yakni proses bahasa yang terjadi pada otak (mind), baik pada otak pembicara maupun otak pendengar.
B.     RUANG LINGKUP PSIKOLINGUITIK

1.      Pemerolehan atau Akuisisi Bahasa.
Bagaimana seorang anak atau seorang belajar memperoleh bahasa ibunya, bahasa ke dua, bahasa ke tiga, dan seterusnya. Atau bagaimana seseorang belajar memperoleh bahasa lokal, bahasa nasional dan\atau bahasa internasional ; bahasa pidgin dan kreol; bahasa pengantar pendidikan; bahasa persatuan dan kesatuan.
2.       Hubungan Bahasa dengan Otak
Bagaimana hubungan antara bahasa yang di peroleh seseorang dengan proses akal atau berfikir ? Apakah seseorang dapat berfikir tanpa bahasa atau apakah bahasa merupakan sebuah persyaratan untuk dapat berfikir.
3.      Pengaruh pemerolehan dan penguasaan bahasa terhadap kecerdasan dan cara berfikir.
Bagaimana pengaruh pemerolehan dan penguasaan beberapa bahasa (misalnya dwibahasawan, tri bahasawan, multibahasawan) terhadap kecerdasan dan cara berfikir seseorang dibandingkan dengan eka bahasawasan, terutama pengaruhnya terhadap persoalan-persoalan social, politik dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Apakah ada perbedaan yang cukup berarti antara eka bahasawan (monolingual) dengan dwi bahasawan (bilingual) dan aneka/multibahasawan (multilingual) dalam kecerdasan dan cara berfikirnya?
4.      Hubungan encoding (proses mengkode) dengan decoding (penafsiran/pemaknaan kode)
Bagaimana proses encoding seorang pembicara dapat di-decoding proses(ditafsirkan dan di beri makna ) oleh pendengar bias sesuai dengan isi pesan seperti yang di maksudkan oleh pembicara, sehingga komunikasi verbal dapat berjalan lancar dan mulus?
5.      Hubungan antara pengetahuan bahasa dengan pemakaian bahasa dan perubahan bahasa.
Bagaimana hubungan pengetahuan bahasa yang berkaitan dengan kognitif dengan pemakaian bahasa yang berkaitan dengan pemerolehan atau akuisisi bahasa? Bagaimana hubungan antara proses kompetisi dan performansi bahasa?

C.     CABANG-CABANG PSIKOLINGUISTIK

Psikolinguistik berkembang sehingga melahirkan subdisiplin baru untuk lebih fokus dipelajari. Cabang-cabang psikolinguistik antara lain:

  1. Psikolinguistik Teoritis: mengkaji hal-hal yang terkait dengan teori bahasa, misalnya mengenai hakikat bahasa, ciri bahasa manusia, teori kompetensi dan performansi, atau teori langue dan parole, dan sebagainya.
  2. Psikolinguistik Perkembangan: mengkaji tentang pemerolehan bahasa, misalnya tentang teori pemerolehan bahasa, baik bahasa pertama maupun kedua, peranti pemerolehan bahasa, periode kritis pemerolehan bahasa, dan sebagainya.
  3. Psikolinguistik Sosial: mengkaji tentang aspek-aspek sosial bahasa, misalnya sikap bahasa, akulturasi budaya, kejut budaya, jarak sosial, periode kritis budaya, pajanan bahasa, pendidikan, lama pendidikan, dan sebagainya.
  4. Psikolinguistik Pendidikan: mengkaji tentang aspek-aspek pendidikan secara umum di sekolah, khususnya tentang peranan bahasa dalam pengajaran bahasa pada umumnya.
  5. Neuropsikolinguistik: mengkaji tentang hubungan bahasa dengan otak manusia. Misalnya tentang bagian otak mana yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa.
  6. Psikolinguistik Eksperimental: mengkaji tentang eksperimen-eksperimen dalam semua bidang yang melibatkan bahasa dan perilaku berbahasa.
  7. Psikolinguistik Terapan: mengkaji tentang penerapan temuan-temuan keenam subdisiplin psikolinguistik di atas ke dalam bidang-bidang tertentu, seperti psikologi, linguistik, pendidikan, pengajaran, neurologi, psikiatri, komunikasi, kesusastraan, dan lain-lain.

Referensi 
  • Bachari, Andika Dutha. Psikolinguistik. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/198001292005011-ANDIKA_DUTHA_BACHARI/psikolinguistik-andika.pdf
  • Heru, Nanang S. 2012. Bab II Kajian Teori Psikolinguistik. Diakses dari: http://eprints.uny.ac.id/9385/3/bab%202-05205241048.pdf

Post a Comment

1 Comments