ANALISIS ARTIKEL KELUARGA - LITERATUR -

TUGAS AKHIR LITERATUR 3




KELUARGA DALAM MEMBERIKAN PENGALAMAN PERTAMA PADA MASA KANAK-KANAK :
DALAM CERPEN DAS DICKE KIND KARYA MARIE LUISE KASCHNITZ 
Veronika Bunna
Prodi Pendidikan Bahasa Jerman Fbs Unm
Jl. Beringin Timur Stapak 4 No. 30, Makassar, Sulawesi-Selatan.

Abstrak
Suasana di dalam keluarga merupakan suasana yang diliputi rasa cinta dan simpati yang sewajarnya yakni tidak kekurangan dan tidak pula berlebihan. Keadaan yang aman dan tentram, dan suasana saling mempercayai. Untuk itulah melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan anak akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik. Namun sering kali terdapat gangguan dalam perkembangan emosional seorang anak dikarenakan perlakuan yang kurang baik diterima pada masa kanak-kanak. Kondisi ini juga tercermin dalam cerita pendek Das dicke Kind karya Marie Luise Kaschnitz yang menjadikan dirinya sebagai objek material dalam kajian ini. Marie memilih untuk menampilkan seorang anak kecil bertubuh gemuk. Semasa kecil Marie tidak mengalami masa kanak-kanak yang harmonis. Marie tumbuh menjadi anak yang sensitif dan pemalu. Melalui cerita pendek ini seolah ingin menunjukkan bahwa peran keluraga dalam memberikan pengalaman pertama pada masa kanak-kanak sangatlah penting.

Kata Kunci: Kind, Dicke, keluarga, kanak-kanak.
Pendahuluan
Das dicke Kind adalah salah satu cerita pendek karya Marie Luise Kaschnitz yang terbit tahun 1952 merupakan cerpen yang berkisah tentang seorang wanita yang dalam ketakutannya menerima kenyataan. Kisah singkat ini sebenarnya adalah kisah sang penulis pada masa kanak-kanaknya. Marie ingin menunjukkan bahwa masa kecilnya tidak harmonis. Cerita ini ditulis dalam bentuk Ich-Erzählung yakni pembuat cerita menempatkan dirinya sebagai orang pertama ( kata ganti “aku” ) .
Marie Luise Kaschnitz sendiri adalah seorang penulis dan penyair Jerman, yang lahir pada tahun tanggal 31 Januari 1901, di Karlsruhe, dekat Black ForestJerman. Marie adalah anak ketiga dari pasangan Max Freiherr von Holzing Berstett dan Elsa von Seldeneck. Ia mempunyai dua kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Marie dibesarkan di kota Postdam dan Berlin. Ayahnya adalah seorang Mayor Jenderal. Walaupun berasal dari keluarga kaya dan terdidik, ia tidak mengalami masa kanak-kanak yang harmonis. Marie tumbuh sebagai anak yang sensitif, dan pemalu.
Tulisan ini secara khusus ingin membahas tentang seorang gadis melihat masa kecilnya yang kurang bahagia, diapun mencoba melihat dirinya sebagai seorang anak bertubuh gemuk yang dihina dan bekerja keras demi hidupnya sendiri.
Pijakan Teori
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang  merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa didalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan. Kehadiran anak di dunia ini disebabkan hubungan kedua orang tuanya. Mengingatkan orang tua adalah orang dewasa, maka merekalah yang bertanggung jawab memelihara eksistensi anak untuk menjadikannya kelak sebagai seseorang pribadi, tetapi juga memberikan pendidikan anak sebagai individu yang tumbuh dan berkembang, karena seseorang anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, dalam keadaan penuh ketergantungan dengan orang lain, tidak mampu berbuat apa-apa bahkan tidak mampu menolong dirinya sendiri.
Keluarga merupakan persekutuan hidup pada lingkungan keluarga tempat dimana ia menjadi diri pribadi atau. Dalam teori Sigmun freud yang menyatakan bahwa “ Das ueber ich” atau aspek sosiologis dan nilai-niai tradisional serta cita-cita masyarakat bagaimanadi tafsirkan orang tua terhadap anaknya. Di samping itu merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi dengan demikian jelaslah bahwa orang yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah orang tua. Namun sering kali terdapat gangguan dalam perkembangan emosional di antaranya: (1) Anak yang  sejak kecil dipelihara di panti asuhan, umumnya mengalami kelainan dalam sistem perkembangan emosionalnya. Misalnya: pemalu, agresif dan lain-lain. (2) Banyak terjadi kejahatan yang diteliti menunjukan bahwa,tumbuhnya kejahatan itu disebabkan kurangnya kasih sayang yang diperoleh anak dari orang tua.
Temuan
Di dalam keluarga seorang anak akan mulai mengenal hidupnya. Oleh karena itu, harus disadari dan dimengerti oleh setiap keluarga, bahwa anak dilahirkan di dalam lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang sampai anak melepaskan diri dari ikatan keluarga. Narator menggambarkan dirinya sebagai anak kecil gemuk yang menyerupai ulat dan dia merasa jijik dan benci untuk dirinya sendiri. Sebagai seorang anak dia tidak memiliki pendapat sendiri dan berdiri di bawah bayangan saudara perempuannya.
Ich tue mir leicht weh, und man tut mir leicht weh, die Geschwister, die Mutter, der Vater, der mich übersieht.“ ( Kaschnitz )
"Saya sakit sedikit, dan itu sedikit sakit, saudara, ibu, ayah, yang mengabaikan saya.". ( Kaschnitz )
Dari perkataan Kaschnitz menunjukkan bahwa keluarganya sendiri mengabaikannya. Das dicke Kind ini menunjukkan bahwa cerita pendek ini tentang seorang anak gemuk, tetapi karena narator menceritakan dari sudut pandang orang pertama dan dengan demikian juga mengungkapkan banyak tentang dirinya sendiri, tidak jelas pada awalnya yang mana dari mereka adalah karakter utama..
Kesimpulan
Suasana di dalam keluarga merupakan suasana yang diliputi rasa cinta dan simpati yang sewajarnya, suasana yang aman dan tentram, dan suasana percaya mempercayai. Untuk itulah melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan anak akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik. Namun sering kali terdapat gangguan dalam perkembangan emosional seorang anak dikarenakan perlakuan yang kurang baik yang diterima pada masa kanak-kanak. Kondisi ini juga tercermin dalam cerita pendek Das dicke Kind karya Marie Luise Kaschnitz yang menjadikan dirinya sebagai objek material dalam kajian ini. Marie menggambarkan dirinya sebagai anak kecil gemuk tersebut yang menyerupai ulat dan merasa benci dengan dirinya sendiri. Semasa kecil Marie tidak mengalami masa kanak-kanak yang harmonis. Marie tumbuh menjadi anak yang sensitif dan pemalu. Melalui cerita pendek ini Marie seolah ingin menunjukkan bahwa peran keluraga dalam memberikan pengalaman pertama pada masa kanak-kanak sangatlah penting.







Post a Comment

0 Comments