The First Our Mission Goes to Bandung

 

“The First Our Mission Goes to Bandung”

The first our mission baru saja dimulai. Pertemuan dengan orang baru membawa kisah yang baru pula. Pengalaman untuk menjadi seorang pendamping T-SoM merupakan pengalaman pertama bagi saya, akan tetapi untuk pengenalan awal kegiatan Sekolah Misi Remaja ini, saya telah terlibat kegiatan T-SoM Angkatan 3 dalam PerNas ke-3 di Makassar dengan headline Makassar Action. Pada saat itu, yang menjadi pendamping adalah Kak Novie dan saya belajar hal – hal baru dari Kak Novie.

Perjalanan baru pun dimulai ketika pergantian Dirdios KKI KAMS yang baru yakni RD. Ferdinandus Paulus Niki Towary yang biasa disapa Pastor Nando. Saya diberi kesempatan untuk menjadi pendamping T-SoM Angkatan 4, saya pun sempat menolak dengan beberapa pertimbanga akan tetapi, hal yang membuat saya yakin untuk berani mencoba adalah keyakinan dari Pastor bahwa ini adalah sebuah perutusan. Menjadi pendamping adalah perutusan yang diterima dari Tuhan demi kemuliaan-Nya yang lebih besar. Pendampingan peserta T-SoM Angkatan 4 dimulai. Pertemuan pertama diawali dengan pertemuan daring dengan pertimbangan bahwa salah satu peserta berasal dari Kevikepan Sulawesi Barat – Mamuju.

Pertemuan kedua membahas untuk persiapan Pertemuan Nasional ( PerNas ) Pertama di Bandung. Kami juga sangat melibatkan peran aktif orang tua dalam mendampingi anak-anak peserta T-SoM.

Sabtu, 06 April 2024 jadwal penerbangan Makassar – Jakarta. Puji syukur kami tiba di Jakarta tanpa kendala dan panitia dengan ramah menjemput kami. Perjalanan menuju Kota Bandung kami bersama teman-teman dari Keuskupan Sibolga. Keesokan harinya minggu, 07 April satu per satu peserta T-SoM tiba ditempat kami berkegiatan ( Pusat Pastoral Keuskupan Bandung – Bumi Silih Asih ). Kegiatan diawali dengan berkunjung dibeberapa tempat di Kota Bandung, dan inilah salah satu moment baru yang boleh tercipta.

Bersyukur kepada Tuhan Yesus, oleh karena izin-Nya dapat terjadi peristiwa baru dalam mengisi lembaran hidupku. Kisah ini akan menjadi kenangan yang indah untuk diceritakan di masa depan. Setiap pertemuan dengan orang baru saya percaya Tuhan telah mengatur dengan tujuan yang baik adanya. Saya dipertemukan dengan pendamping dari Keuskupan Sintang, Kak Tita. Kami satu kamar dan saya sangat bersyukur banyak hal baru yang saya pelajari dari Kak Tita. Sikap dan cara pandang Kak Tita dalam pelayanannya memberi mindset baru dalam menyikapi orang-orang yang tidak senang dengan pelayanan kita.

Senin, 08 April 2024 kegiatan diawali dengan Ekaristi Pagi dan para petugas liturgi dari Keuskupan Agung Makassar. Sungguh luar biasa pelayanan adik-adik T-SoM KAMS mereka telah mempersiapkan diri dengan sangat baik. Setiap anak memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Mereka menggunakan bakat mereka masing-masing dalam melayani Tuhan. Semoga dengan pengalaman ini, adik-adik dapat dengan yakin mengembangkan bakatnya demi Kemuliaan Tuhan dan pelayanan terhadap sesama.  Setelah sarapan, dilanjutkan dengan outbond. Para pendamping memiliki tanggung jawab di pos masing-masing.

Di Pos 12 peserta T-SoM akan lalui dengan tantangan yang berbeda, yakni adik-adik akan diberi biskuit untuk dimakan akan tetapi biskuit diletakkan di dahi masing-masing. Adik-adik harus berusaha mengerakkan wajahnya agar biskuit tersebut dapat disantap dengan mulut tanpa bantuan tangan. Saya pun belajar dengan permainan sederhana ini, bahwa untuk bertahan hidup harus ada perjuangan, harus ada effort yang dilakukan.

Selasa, 09 April hari terakhir dari serangkaian kegiatan yang telah dilalui bersama. Perutusan yang saya yakini diawal perjalanan ini dimulai, diakhiri dengan peneguhan dari Romo Markus Nur Widi sebagai Dirnas KKI.  Saya pun semakin yakin bahwa saya hidup didunia ini ada tugas yang harus saya selesaikan sebelum saya kembali kepadaNya. Saya tidak tahu kapan saya akan kembali kepada sang Pemilik Kehidupan maka dari itu, saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik yang saya miliki agar berkenan kepadaNya.

Doa :

Allah Bapa, sumber kehidupan. Syukur kepada-Mu atas segala berkat yang boleh saya rasakan. Begitu banyak kelalaian yang saya lalukan dalam menjalani hidup ini. Tuhan, saya mohon ampun atas segala dosa-dosa yang saya lakukan. Bapa, berikan ku hati seperti hati Mu yang penuh dengan kasih. Semoga hidup ku ini berkenan kepada-Mu. Jika tiba saatnya Engkau panggil, ku kan siap dengan bekal kasih yang kubawa. Amin.

Quote :

Ku tak membawa apapun juga saat ku datang ke dunia.

Ku tinggal semua pada akhirnya saat ku kembali ke Surga.

 “Hati Sebagai Hamba” song by Nikita

Post a Comment

0 Comments