MISI KENDARI
Veronika Bunna – Volunteer KKI-KAMS
“Lakukan perbuatan baik dan positif yang bisa dilakukan sekecil apa pun. Tutup mulut untuk berkeluh kesah, dan upayakan senantiasa bersyukur“ adalah salah satu kutipan dalam buku Fulfilling Life. Buku tersebut saya bawa dalam Misi saya selanjutkan yakni Misi Kendari. Langkah misi yang menjadi pengalaman baru adalah SOMA ( School of Missionary Animators ) di Kota Kendari, Kevikepan Sulawesi Tenggara. Kegiatan berlangsung pada tanggal 27 – 29 Juni 2025 di Rumah Pikat Maria Immaculata, Puuwatu. Saya bersyukur setiap peristiwa yang saya alami, baik suka dan duka memberikan ku arti betapa besar kuasa Tuhan yang memegang kendali dalam hidup ku.
Pertama kali saya ditawarkan untuk menjadi bagian dari
Volunteer di Kendari, saya menjawab iya walaupun masih ada rasa keraguan
akan tetapi,saya berusaha mempersiapkannya dengan semaksimal mungkin. Mendengar
kata kendari ada rindu yang luar biasa terhadap seseorang. Beliau adalah kakak
dari ibu saya yang berpindah domisili di Kota Kendari. Sudah lebih dari 10
tahun kami tidak berjumpa. Beliau adalah guru dalam hidup saya. Berkat didikan yang keras dari beliau saya bisa bertahan sampai hari ini.
Beliau sosok yang sangat tegas, dari kecil saya diajarkan untuk harus memiliki
prinsip hidup yakni kehidupan yang harus dijalani dengan sebaik-baiknya.
Misi kali ini memberi kesan tersendiri yang sangat mendalam bagi saya.
Tuhan izinkan saya bermisi di Kota ini, dan diberi kesempatan untuk bertemu
dengan keluarga. Saya sangat bersyukur juga dengan terlibat bersama para Volunteer
dengan vibes positive. Para volunteer SOMA Kendari diantaranya
yaitu Kak Alfons dan Kak Arya, saya pun penuh sukacita bisa berkolaborasi
dengan kakak-kakak tersebut.
Kamis, 26 Juni 2025 kami tiba di Kota Kendari. Kami dijemput oleh salah satu umat Paroki St.Clemens, Mandonga. Kamipun
disambut dengan hangat oleh ketua panitia, Kak Linda dan juga Pastor Vikaris,
RD Marthinus Mattani. Kami melanjutkan perjalanan menuju Gereja Katolik Roh
Kudus, Unaaha. Kurang lebih 1 jam jarak
yang ditempuh. Tak lupa kami juga mengunjungi salah satu lokasi Ziarah Yubelium
KAMS yakni Gua Maria Paroki. Saat berziarah kami ikuti juga Jalan Salib singkat
dan di Peristiwa ke – 4 terdapat doa yang membuat saya merefleksikan tentang
relasi dengan sesama dan juga dengan sang Pencipta. Kutipan doa tersebut yakni
“Tuhan Yesus, semoga tak ada satu ikatan manusia manapun pernah menjauhkan aku
dari imanku kepada-Mu“. Kalimat doa tersebut secara tidak langsung memberikan
teguran dan juga pesan untuk setia menjadi mengikut-Nya.
Jumat, 27 Juni 2025. Kegiatan SOMA hari pertama. Kegiatan diawali dengan
Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD Kelvin Tandiayuk – Pastor Moderator
SEKAMI Kev.SulTra dan DIRDIOS KKI KAMS, RD Ferdinandus Paulus Niki Towary. Hari
pertama para peserta mendapat beberapa sesi materi diantaranya tentang Panorama
KKI dan juga tentang Spritualitas Misioner. Para peserta sangat antusias
mengikuti dinamika hari pertama dengan baik.
Sabtu, 28 Juni 2025. Di Hari kedua ini terdapat sesi Formasi Iman Remaja
yang dibawakan oleh Kak Arya dan saya sendiri. Saya bersyukur bisa
berkolaborasi dengan Kak Arya. Saya dan Kak Arya bertemu tatap muka hanya 1x di
Makassar, walaupun demikian kami tetap saling komunikasi via WhatApps. Saya
belajar bahwa dengan memiliki hati yang gembira maka akan terpancar dari
perilaku yang ditunjukkan. Hal ini saya belajar dari para volunteer,
bagaimana menyikapi suatu peristiwa dengan kacamata positif. Beberapa moment
sempat terjadi di hari pertama kami tiba di Kendari salah satunya adalah mobil
yang kami kendarai menabrak tiang olahraga. Kami hanya pasrah dan menerima
kejadian tersebut dengan jenaka. Hidup adalah lelucon bagi orang yang berpikir,
dan tragedi bagi orang yang mengandalkan perasaaan.
Formasi Iman Remaja, salah satu sesi yang saya bahas
dan saya mengulas sedikit tentang TSOM ( Teens School of Mission )
bagaimana latarbelakang dan juga arah formasinya. Saya seperti disegarkan
kembali dengan arah formasi yakni Cerdas, Tangguh, Gembira dan Misioner. Bukan
hanya remaja yang memiliki output demikian, tetapi diharapkan sebagai animators
bisa memiliki ke empat tujuan tersebut. Saya juga masih dalam proses untuk
belajar menjadi manusia yang lebih berguna. Saya percaya bahwa langkah misi
Kendari ini bukan suatu kebetulan, tetapi Tuhan telah mengatur dengan begitu
indah. Saya lakukan dengan sepenuh hati karena pemilik hidup ku telah lebih
dahulu memberiku hati-Nya.
Minggu, 29 Juni 2025. Hari terakhir kegiatan SOMA Kendari. Rasa-rasanya
begitu cepat kegiatan berlangsung. Saya dengan Kak Arya melanjutkan sesi yakni
Adaptasi Digital. Sharing kali ini saya hanya berbagi apa yang saya
alami di Paroki saya dan juga berbagi pengetahuan kepada rekan animators.
Dengan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman diharapkan ada gerakan bersama
yang lebih baik lagi untuk anak dan remaja di SEKAMI KAMS kedepannya.
Doa :
“Allah Bapa yang mahabaik, saya bersyukur atas anugerah-Mu yang senantiasa
mengalir dalam hidupku. Terkhusus bahwa saya boleh terlibat dalam SOMA Kendari,
dan bisa bertemu dengan orang-orang yang berkesan dalam hidup saya. Semoga
Engkau memberikan kesehatan kepada kami semua, agar kami dapat melanjutkan
karya kami di Paroki masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan
kami.Amin.
Quotes :
“Hidup ibarat lukisan yang amat besar, coretlah sebanyak mungkin warna di
dalamnya“ – Danny Kaye.
Terima kasih Kota Kendari❤️
0 Comments